Rabu, 28 September 2016


STOVIA 

FAKULTAS KEDOKTERAN TERTUA DI INDONESIA

MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL


Gedung STOVIA Jl.Abdul Rahman Saleh tampak depan sekitar tahun 1920

STOVIA adalah kepanjangan dari SCHOOL TOT OPLEIDING VAN INLANDSCHE ARTSEN , Gedung yang bercat putih dengan deretan jendela yang berwarna abu abu ini adalah tempatnta para dokter yang kelak tidak hanya bergerak di dunia kedokteran Indonesia saja namun dunia Pergerakan Kemerdekaan juga. Gedung yang berlokasi di JL.Abdul Rahman Saleh No.26 ini letaknya tidak jauh dari RSPAD Gatot Subroto - Jakarta , gedung yang dibuat pada jaman Belanda sekitar tahun 1899 ini masih berdiri kokoh dengan bentuk bangunan yang masih asli , tak luput pula lantai yang berbentuk segi enam berwarna abu abu  masih sangat asli.

Dahulu dikarenakan STOVIA memiliki jumlah mahasiswa yang semakin membludak maka pada tahun 1920 STOVIA dipindahkan ke bangunan baru di daerah Salemba (sekarang menjadi Fakultas Kedikteran UI) maklum STOVIA ini bisa dikatakan sekolah favorit pada saat itu , dan hanya orang - orang yang terpilih yang bisa masuk STOVIA.

1920-1933: Foto bersama di depan Gedung STOVIA Salemba

Gedung lama STOVIA inipun kemudian beralih fungsi menjadi asrama mahasiswa dan Lembaga Pendidikan AMS (setingkat SMA) dan MULO (setingkat SMP) , Kemudian pada tahun 1974 Presiden Soeharto meresmikan Gedung EX Stovia menjadi GEDUNG KEBANGKITAN NASIONAL yaitu Museum Budi Oetomo , Museum Pers , Museum Kesehatan dan Museum Wanita melebur menjadi satu yaitu Museum Kebangkitan Nasional (MUSKITNAS).

Gedung EX Stovia yang kini berubah menjadi
Museum Kebangkitan Nasional

Seperti Museum lain di Indonesia , tiket yang ditawarkan sangat murah yaitu sebesar 2000 rupiah untuk kalangan dewasa dan 1000 rupiah untuk anak anak , sebuah tarif atau harga yang sangat murah bagi untuk sebuah perjuangan , Tentunya dengan tarif semurah itu diharapkan kita bisa belajar Sejarah dan kecintaan akan Sejarah semakin meningkat.

Tiga ruangan pertama menunjukan perkembangan dunia kedokteran semenjak abad 19 sampai sekitar tahun 1970

Ruang selanjutnya adalah asrama tempat para mahasiswa kedokteran menginap , pemandangan sama dengan asrama pada umumnya yakni deretan tempat tidur bersprei putih , disebelahnya ada lemari pakaian dan dikolong tempat tidur ada sebuah koper baju , yang membuat asrama ini seperti hidup ialah adanya jas dokter yang berwarna putih tercantel disisi tiap lemari , ruangan ini benar benar hidup , seperti masih berfungsi 


Asrama para mahasiswa menginap (TEMPO DULU)

Asrama Para Mahasiswa menginap (JAMAN SEKARANG)

Di ujung asrama ada sebuah diorama 3 orang mahasiswa menggenakan sarung tengah mengobrol . Ada informasi mengatakan tentang latar belakang para Mahasiswa yang berasal dari seluruh Indonesia ini , Yang ternyata dibagi menadi 3 Golongan yaitu Golongan Atas , Menengah dan Bawah


Diorama 3 orang mahasiswa sedang asyik mengobrol
(YANG BAJU MERAH JANGAN SAMPAI LOLOS)
hehehehehe

Masuk ke ruang praktikum anatomi , suasana ruangan inipun menjadi penuh magis , dikarenakan di tengah ruangan ada seorang dosen dan mahasswanya sedang menghadapi sesosok mayat yang terbuka rongga dadanya.

Sementara itu tak jauh dari meja praktikum ada kerangka manusia yang ternyata masih asli dari tempo dulu tengah berdiri mengawasi , tenang aja itu hanya diorama kok yang terbuat dari plastik , kecuali ya kerangka manusia yang baru saja saya ceritakan hehehee.

Kemudian di belakang mahasiswa yang sedang praktik tersebut terdapat 15 buah kursi , diantara ada yang masih asli dan replika , namun ada 2 buah kursi yang diijinkan untuk berfoto - foto.

Seorang Mahasiswa , Dosen dan Sesosok Mayat yang dadanya terbuka
hey disebelah kiri itu ialaha KERANGKA MANUSIA ASLI LHO
Ayook kirim doa untuk beliau yuuk

Sebenarnya saya kenal dengan sosok beliau ,
tapi lupa .. maangkanya saya ajak foto

Selanjutnya ada 4 kelas terbuka , diberi nama dengan nama itu karena kelasnya memang tak bersekat , disini terdapat Diorama yang menggambarkan seorang dosen sedang berdiri menjelaskan materi yang tentunya dengan menggunakan Bahasa Belanda... heyyy saya jjuga ikut blajar bersama mereka lho .. hehehe

Belajar bersama mereka
Hayo tebak siapa beliau??
Beliau Pahlawan juga lho??
Hello Mener .. mau pesan apa??
Saya PRIBUMI !!

Itulah keseruan dan kisah saya mengelilingi salah satu tempat bersejarah yang ada di sudut kota Jakarta , sebuah tempat lahirnya pergerakan kemerdekaan , sebuah tempat bersejarah yang kini berubah menjadi sebuah Museum yang bernama Museum Kebangkitan Nasional

Sudah menjadi tugas kita terutama Generasi muda untuk menyelamatkan sejarah bangsanya , menjaga dan menceritakan kembali perjuangan bangsa kita di masa lampau 

Akhir kata saya permisi dulu sahabat sejarah , karena mata saya sudah ngantuk sekali ini ... sampai jumpa di perjalan sejarah berikutnya ... MERDEKA !!














Kamis, 22 September 2016


MONUMEN  KRESEK : 
SEBUAH JEJAK SEJARAH KELAM BANGSA INDONESIA YANG TERBENGKALAI
====================================================================

Sahabat sejarah ... kalian tentu tidak asing dengan salah satu partai di Indonesia yg bernama PKI (Partai Komunis Indonesia) bukan??  . Yaa .. pada tanggal 18 September 1948 di Madiun , PKI melakukan pemberontakan atau biasa disebut Peristiwa Madiun.

Pemberontakan ini dilakukan oleh anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dan partai partia kiri lainya yang tergabung dalam organisasi sesat bernama FRONT DEMOKRASI RAKYAT (FDR)

Dikisahkan bahwa Musso menggelar rapat raksasa di Yogya , dengan melontarkan pentingnya kabinet presidentsial diganti menjadi kabinet front  persatuan . Musso juga menyerukan kerjasama internasional  terutama kepada Uni Sovyet untuk mematahkan blokade Belanda.

Musso berserta Amir dan kelompok kelompok kirinya lainnya berencana untuk menguasai daerah daerah yang dianggap strategis di Jawa Tengah  dan Jawa Timur yaitu Solo , Madiun , Kediri , Jombang , Bojonegoro , Cepu , Purwodadi dan Wonosobo , penguasaan itu dilakukan dengan Agitasi , demonstrasi dan aksi pengacauan.

Dengan diawali penculikan dan pembunuhan tokoh tokoh yang dianggap musuh di Kota Surakarta , serta mengadu domba kesatuan TNI setempat termasuk kesatuan Siliwangi yang ada disana. Pemerintahan pun tak diam , Pemerintah memerintahkan kesatuan kesatuan TNI yang tidak terlibat adu domba untuk memulihkan keamanan di Surakarta dan sekitarnya . Operasi ini dipimpin oleh Kolonel Gatot Subroto.

Namun ternyata Pemerintah "kecolongan" , sebab sementara perhatian terpusat kepada Pemulihan di Surakarta , ternyata secara pintar pada tanggal 18 September 1948 PKI/FDR menuju ke arah timur dan menguasai Kota Madiun - Jawa Timur yang kelak akan berdiri REPUBLIK SOVIET INDONESIA dan mengumumkan Pemerintah baru.

Akibat peristiwa ini RM.SURYO (Gubernur Jawa Timur) , MOEWARDI (Dokter Pro - Kemerdekaan) serta beberapa petugas polisi dan tokoh agama tewas !! . Pada akhirnya Musso pun tewas ditembak mati di sebelah barat Ponorogo , sedangkan Amir berhasil ditangkap dan dihukum mati setelah sempat melarikan diri ke Grobogan - Jawa tengah.



Mungkin tak banyak yang tau ada Sejarah apa di Desa Kresek - Kab.Madiun - Jawa timur , di tempat inilah dahulu telah terjadi peristiwa yang sangat ganas dan mengerikan , di Desa Kresek inilah dahulu Musso pemimpin Peristiwa Madiun / Pemberontakan PKI melakukan pembunuhan dan pembantaian kepada siapa saja yang bertentangan dengan Ideologi nya.

saya yang sedang berada di persimpangan menuju Monumen Kresek

Banyak korban yang berjatuhan bahkan ribuan jumlahnya seperti Pamong Desa , Dokter , TNI bahkan seorang Kyai yang bernama Kyai Husein pun tak luput dari keganasan PKI . Untuk itulah di Desa Kresek didirikan sebuah Monumen untuk mengenang melakukan penghormatan orang - orang yang telah menjadi korban keganasan dan kekejaman PKI yang terjadi di Madiun tahun 1948 itu.



Sesampainya di Kawasan Monumen Kresek terdapat sepasang gapura , dan tak jauh dari Gapura tersebut terdapat sebuah tugu yang bertuliskan nama nama yang menjadi korban pembantaian yang dilakukan oleh PKI


Tugu yang bertuliskan nama korban keganasan PKI

Dan tepat didepan Tugu tersebut ada sebuah lubang yang disinyalir dahulunya adalah sebuah sumur yang menjadi tempat terakhir para korban , namun sekarang sebuah lubang yang dahulu disinyalir sebuah sumur itu telah ditutup dengan sebuah ornamen dan diorama yang menggambarkan para koraban keganasan PKI


Sebuah lubang yang dahulu disinyalir adalah sebuah sumur ,
 tempat para korban dibuang

Sebuah ornamen dan diorama yang menggambarkan para korban
Belum lagi ada sebuah Patung besar yang menggambarkan seorang gembong PKI yang tengah menganyunkan pedangnya ke seorang lelaki tua yang nampak pasrah , menurut cerita lelaki yang akan dipancung itu adalah Kyai Husein yang berasal dari Madiun .

Adegan yang ditampilkan dalam Monumen itu terkait dengan peristiwa pembunuhan terhadap para pemimpin pondok pesantren oleh kelompok PKI karna para Kyai tidak mendukung ideologi Komunis yang diusung oleh partai tersebut.

Sebuah patung besar yang menggambarkan
Kyai Husein tengah dipancung oleh gembong PKI

Kyai Husein tengah dipancung oleh seorang Gembong PKI

Pembuatan patung yang memperlihatkan korban keganasan PKI ini dimaksudkan untuk menunjukan kepada pengunjung tentang bagaimana kejamnya PKI yang telah membantai 17 orang dengan sangat kejam .





Namun sayangnya Monumen Kresek saat saya mengunjunginya , dalam keadaan sepi dan kotor , seolah tak mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah setempat , ada baiknya Dinas Pariwisata ikut juga melestarikan dan memperkenalkan Monumen Kresek yang sangat bersejarah ini kepada khalayak umum , agar masyarakat tahu tentang Sejarah bangsanya sendiri meskipun itu kelam.


GALERI FOTO
====================================================================