Rabu, 20 Januari 2016

BUNG KARNO DAN LETUSAN GUNUNG KELUD 1901 - 1951



Gunung Kelud adalah gunung api yang termasuk tipe Stratovulkan dengan karakteristik letusan eksplosif ini terbentuk akibat proses subduksi lempeng benua Indo - Australia terhadap lempeng Eurasia. Sejak tahun 1300 Masehi gunung ini tercatat aktif meletus dengan rentang waktu yang relatif pendek (9-25tahun) dan dinobatkan sebagai gunung api yang berbahaya bagi Manusia.

Dalam bahasa Belanda Gunung Kelud disebut dengan (Klut - Kloet - Cloot - Kloete) . Gunung ini sebuah Gunung berapi yang berada di perbatasan antara Kab.Kediri - Kab.Blitar dan Kab.Malang kira - kira 27 km sebelah timur pusat Kota kediri -Provinsi Jawa Timur - Indonesia ayang tergolong aktif.

Kali ini saya akan membahas tentang Letusan Gunung Kelud tahun 1901 yang kebetulan 2 minggu setelah itu lahirlah Sang Proklamator  - Presiden Republik Indonesia kita yang pertama yaitu Ir.Soekarno atau biasa disebut dengan Bung Karno.

Bung Karno dan Gunung Kelud

Waktu itu malam hari antara tanggal 22 dan 23 Mei 1901 terjadi letusan besar berulang - ulang dan meningkat pada pukul 03.00 dini hari . Suara letusan dilaporkan terdengar dari Pekalongan dan hujan abu mencapai Bogor. Embusan awan panas dilaporkan mencapai Kediri . Diperkirakan bukup banyak korban jiwa namun syangnya tidak tercatat.

Kondisi Gunung Kelud setelah meletus tahun 1901
Kawah Gunung Kelud setelah meletus tahun 1901
Kawah Gunung Kelud dengan Lava panasnya tahun 1901

Pada tanggal 22 - 23 Mei 1901 tepat pukul 06.00 wib Gunung Kelud meletus , setelah 2 minggu berselang tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901 pukul 5.30 pagi , Lahirlah Presiden RI Pertama Soekarno dari pasangan suami - istri , yaitu Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.

Orang tua Bung Karno
Raden Soekemi dan Ida Ayu Nyoman Rai
(Lukisan)
Raden Soekemi dan Ida Ayu Nyoman Rai
Bung Karno dan Ayahnya (Raden Soekemi Sosrodihardjo)
Bung Karno yang tengah sungkem kepada Ibunya (Ida Ayu Nyoman Rai)
Soekarno kecil bernama asli Koesno Soesrodihardjo namun karena sering sakit - sakitan akhirnya namanya pun diganti menjadi Soekarno. Sang ibu berkata kepada Soekarno kecil "Kelak engkau akan menjadi orang yang mulia , engkau akan menjadi pemimpin dari rakyat kita , karena ibu melahirkanmu jam setengah enam pagi bertepatan pada saat Fajar menyingsing. Kita orang Jawa mempunyai kepercayaan , bahwa orang yang dilahirkan di saat Matahari terbit , nasibnya telah ditakdirkan terlebih dahulu . Jangan lupakan itu !! Jangan sekali - kali engkau lupakan Nak , bahwa engkau ini PUTRA SANG FAJAR" . 

Soekarno / Koesno kecil

Maka benar saja doa dan kata - kata dari Ibu Ida Ayu Nyoman Rai , Soekarno kecil yang dulu sakit -sakitan dan bandel itu kini menjadi seorang yang besar , namanya terkenal hingga keseluruh dunia. Meletusnya Gunung Kelud tahun 1901 seolah menjadi pertanda bahwa , seolah alam menyambut kelahiran Putra Bangsa ditanahnya.

18 Tahun kemudian Gunung Kelud kembali meletus , menurut catatan dari Carl Wilhelm Wormser (1876-1946) (Pejabat Pengadilan Landraad di Tulung Agung - masa kolonial Belanda) yang saat itu menjadi saksi mata meletusnya Gunung Kelud tahun 1919 mengatakan ,tepatnya pada tanggal 20 Mei 1919.

"Pada 20 Mei 1919 siang, tiba - tiba langit gelap. Hilangnya matahari membuat semua yang hidup menjadi takut dan gentar. Hujan abu dan batu yang turun . Para penduduk desa di lereng gunung berusaha menyelamatkan apapun yang dapat diselamatkan : Harta , Jiwa dan hewan peliharaan semuanya berlarian menghindari kekerasan alam. Lari !! lari kemanakah dirimu? Bernafas semakin sulit . Udara semakin mencekik semua yang bernafas. Bunyi desiran semkin dekat dan kuat. Aliran lahar menghancurkan semuanya dan menggangu jalan keluar untuk manusaia. Bangunan dan pepohonan besar patah menjadi kecil - kecil bak korek api. Kawah memuntahkan lahar dan abu disertai awan gas beracun. Hutan , tanah dan sawah terselimuti kain berwarna abu - abu . Belasan desa raib dari peta bumi. Ribuan korban jiwa terbakar hidup - hidup"


Gunung Kelud tahun 1919
(Koleksi : Tropen Museum)
Letusan Gunung Kelud tahun 1919 telah memakan korban kurang lebih sebanyak 5.160 jiwa , 15.000 ha lahan produktif rusak parah karena aliran lahar yang mecapai 38 km. Padahal sebelumnya sekitar tahun 1905 di Kali Badak telah dibangun bendung penahan , dan seorang ahli pertambangan Hugo Cool pada tahun 1907 juga ditugaskan untuk melakukan penggalian salurn melalui pematang / dinding kawah bagian barat. Usaha yang dilakukan oleh Hugo Cool itu berhasil mengeluarkan air 4,3 juta meter kubik. Setelah letusan ini kemudian dibangun sistem saluran terowongan pembuangan air danau kawah dan selesai pada tahun 1926 dan mendapatkan hasil telah dibangun tujuh terowongan.

Setelah sempat tertidur cukup lama, Gunung Kelud kembali bangun dari tidurnya pada tanggal 31 Agustus 1951 pukul 06.15 - 06.30 Gunung Kelud meletus (erupsi) secara eksplosif . Akibatnya sejumlah kota di Pulau Jawa terkena dampaknya , Yogyakarta - Surakarta  bahkan Bandung terkena hujan abunya. Suasana gelap saat itu menyebabkan sekolah dan instansi harus berhenti beraktivitas.

Bung Karno yang saat itu sudah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia dan kelahirannya disambut oleh meletusnya Gunung Kelud pada tahun 1901 itu menyempatkan datang ke Kediri untuk melihat kondisi Gunung Kelud saat itu.

Letusan Gunung Kelud tahun 1951
Bung Karno berkunjung ke Kediri melihat kondisi meletusnya
Gunung Kelud tahun 1951
menggunakan mobil Plat AG 1 : Mobil dinas Residen Kediri (R.Soewondo)

Letusan tahun 1951 sekaligus membuktikan fungsi dari terowongan - terowongan yang telah lama dibangun di tahun - tahun sebelumnya. Terowongan pembuangan air kawah setidaknya mengurangi dampak kerugian akibat letusan. Letusan Gunung Kelud ini menewaskan 7 orang tewas tiga diantaranya petugas pengamat gunung api , dan 157 orang terluka. Akibat letusan ini pula dasar danau kawah menurun hingga volume air meningkat menjadi 50 juta meter kubik.

Sementara itu dikabarkan bahwa ditahun - tahun yang akan mendatang Gunung Kelud tak henti - hentinya menunjukan eksistensinya dengan meletusnya Gunung Kelud di tahun 1966 - 1990 - 2007 dan 2014 . Kejadian itu seolah membuktikan bahwa Gunung Kelud Gunung yang sudah terkenal sejak tahun 1300 Masehi itu , tak bisa dianggap remeh.


FOTO GUNUNG KELUD DARI TAHUN KE TAHUN
(sumber yang terpercaya)


Gunung Kelud tahun 1990
( Koleksinya : pariwisata.kedirikab.go.id  )
(Koleksinya : in.reuters.com )
Gunung Kelud 2007
( Koleksinya : www.suara-islam.com )
( Koleksinya : defko.wordpress.com  )

==================================================















Selasa, 19 Januari 2016

FRANS S MENDUR SANG FOTOGRAFER PENYELAMAT BANGSA INDONESIA

Bagi kalian yang menyukai Fotografi atau foto - foto , atau suka dengan hal - hal yang berbau kamera? Buat kalian yang mengaku sebagai Fotografer atau Kalian yang sudah menjadi Fotografer , kini sudah saatnya buka mata - buka hati - buka telinga kalian.

Jika kita berbicara atau mengulas sejarah Fotografi mungkin akan sangat panjang , namun kali ini saya tidak akan membahas sejarah panjang fotografi. Kali ini saya akan membahas salah satu Fotografer yang namanya mungkin tidak dikenal dewasa ini , entah namanya dilupakan atau terlupakan biarkan sejarah yang akan menceritakannya. Fotografer ini sangat berjasa besar bagi Sejarah Bangsa Indonesia dari dulu hingga sekarang. Ingat fotografer ini sangat berjasa bagi Sejarah Bangsa Indonesia.

Fotografer itu bernama FRANS SOEMARTO MENDUR , beliau lahir (tahun 1913 - meninggal tahun 1971) Beliau adalah salah satu dari para Fotografer yang sempat mengabadikan detik - detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 di Jl.Pegangsaan Timur No.56 Jakarta.

Sang Fotografer Detik - detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
FRANS SOEMARTO MENDUR

Frans tidak sendiri ditemani oleh ALEX MENDUR (saudara kandungya)  mereka mengabadikan peristiwa Maha Penting dan Bersejarah itu. Frans yang saat itu mendengar kabar bahwa akan ada peristiwa penting di kediaman Ir.Soekarno , langsung meluncur ke Jl.Pegangsaan Timur dengan membawa kamera LEICA nya

Dan benar saja saat itu Tanggal 17 Agustus 1945 Bung Karno sedang membacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia , suatu peristiwa Maha Penting yang tidak akan pernah terulang kembali. Dengan sisa tiga lembar plat film , beliau pun mengabadikan peristiwa bersejarah itu dengan mendapatkan 3 adegan pula.


HASIL FOTO DARI FRANS SOEMARTO MENDUR 
Ir.Soekarno sedang membacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pembacaan doa setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Pengibaran Bendera Merah Putih yang dilakukan oleh
Latief Hendraningrat (salah satu anggota PETA)

Kedua bersaudara ini hadir dalam Peristiwa bersejarah itu , setelah Pembacaan Teks Proklamasi selesai , Frans langsung meninggalkan kediaman Ir.Soekarno , karena pasti ada tentara Jepang yang akan memburunya.
Lalu dimanakah Alex ? Sang kakak (Alex) sempat pula mengabadikan peristiwa bersejarah itu , namun sayang hasil Karya dalam kamera milik Alex dirampas oleh Tentara Jepang saat itu . Praktis hampir tidak ada foto hasil Alex yang tersisa , kini harapan satu - satunya ialah Frans.

Frans pun sempat bertemu dengan Tentara Jepang , kemudian mereka meminta Negatif film pada saat Bung Karno sedang membacakan Teks Proklamasi , namun dengan keberanian Frans , beliau pun berkilah dengan menjawab Negatif film itu sudah diambil oleh Barisan Pelopor.

Padahal sebelum bertemu dengan Tentara Jepang , Frans sempat melepas negatif film yang merekam peristiwa bersejarah itu dengan cara menguburnya di dalam tanah dekat pohon di halaman belakang Kantor Harian Asia Raya.

Namun walaupun mereka berdua berada dalam kegelisahan , mereka tak berhenti di situ saja. Sebuah aksi yang bisa dibilang heroik mereka lakukan demi Bangsanya. Pada malam hari kedua bersaudara ini memanjat pohon mengendap - ngendap dan melompati pagar di samping kantor Domei (sekarang kantor berita ANTARA) hanya untuk bisa sampai ke sebuah lab foto untuk mencetak foto - foto tersebut .

Konsekuensi nya adalah jika seandainya mereka tertangkap oleh Tentara Jepang , bisa jadi mereka bisa dihukum - dipenjara bahkan dibunuh. Namun dengan tekad bulat mereka , dengan keberanian dan hati yang tulus aksi mereka pun lancar.

Hingga pada akhirnya pada hari Rabu tanggal 20 Februari 1946 , di harian Merdeka terpampang jelas foto - foto hasil Frans Soemarto Mendur , lebih dari setengah tahun setelah pembuatanya. Film negatif catatan visual itupun sekarang tak dapat ditemukan lagi , mungkin karena pada saat itu Negatif film itu ikut hancur bersama semua dokumentasi milik kantor berita Antara yang dibakar pada peristiwa 1965. Dikisahkan pada saat itu sepasukan tentara mengambil seluruh koleksi negatif film dan hasil cetak foto yang dimiliki ANTARA lalu membakarnya.

Foto Upacara pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
yang baru muncul di Harian Merdeka pada hari Rabu tanggal 20 Februari 1946

SALAH SATU HASIL KARYA ALEX MENDUR
Bung Tomo yang sedang berorasi di Malang

                 SALAH SATU HASIL KARYA FRANS MENDUR
Soeharto menjemput Panglima Besar Jendral Soedirman pulang dari Gerilya
(Dalam foto dari kiri nampak Sjafruddin Prawiranegara - Jendral Soedirman - Soeharto)

Di akhir hayatnya Frans yang pernah menjadi tukang rokok di Surabaya wafat dalam kesengsaraan pada tahun 1971 kemudian pada tahun 1984 Sang kakak (Alex) meninggal dunia tanpa dihargai.

 Nah sekarang kalian sudah mengerti kan siapa Fotografer yang terlah mengabadikan Ir,Soekarno pada saat detik - detik pembacaan Teks Proklamasi . Perjuangan meraka demi bangsanya , patut di beri pengahargaan , setidaknya perjuangan mereka lebih dihargai. 
Bahkan sepatutnya mereka dimasukan dalam cerita Sejarah Bangsa ini . 
Merdeka !! Merdeka !! Merdeka !!


(Refrensi : Dari berbagai macam sumber yang terpercaya)
===========================================================


Senin, 18 Januari 2016

MENGENAL LEBIH DEKAT TOKOH DIBALIK LAGU DAN LAMBANG GARUDA PANCASILA


=======================================


Garuda Pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot Proklamasi
Sedia berkorban untukmu

Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju

Edjaan Lama

Masih ingatkah kalian dengan lirik lagu diatas? Ya tepat sekali lagu itu berjudul "GARUDA PANCASILA" yang diciptakan oleh SUDHARNOTO ,awalnya lagu tersebut adalah Mars Pancasila kemudian tahun 1956 SUDHARNOTO menggubahnya , yang kelak dikemudian hari lebih dikenal sebagai Lagu GARUDA PANCASILA , lagu ini termasuk sebagai salah satu Lagu Wajib . Lirik lagu ini berisi tentang kesetiaan segenap rakyat Indonesia kepada Pancasila sebagai satu - satunya Ideologi atau Falsafah Bangsa Indonesia.

Sudharnoto : Pencipta lagu Garuda Pancasila

LAGU GARUDA PANCASILA 


Sudharnoto lahir di Kendal , 24 Oktober 1925  . Beliau adalah seorang Komponis , Ilustrator Film Indonesia , Penggubah Mars Pancasila (Garuda Pancasila) . Di jaman Presiden Soekarno ia tercatat sebagai salah satu seniman yang tergabung dalam LEKRA . Apa itu LEKRA? LEKRA kepajangan dari Lembaga Kebudayaan Rakyat .

Lekra didirikan atas inisiatif D.N. AIDIT - M.S. ASHAR dan A.S. DHARTA pada tanggal 17 Agustus 1950 . Lekra mendorong seniman dan penulis mengikuti doktrin REALISME SOSIALIS . Semakin vokal terhadap anggota non - lekra , kelompok lain membentuk MANIKEBU (Manifesto Kebudayaan) . Hingga akhirnya mengarah ke Presiden Soekarno untuk melarang itu. 

Setelah Gerakan 30 September , Lekra dilarang bersama dengan Partai Komunis , tercatat anggota Lekra yang terkenal seperti Pramoedya Ananta Toer , Rivai Apin dan Hersri Setiawan.

Sudharnoto adalah salah satu seniman yang tergabung dalam LEKRA , beliau pernah menjadi mahasiswa Universitas Indonesia jurusan Kedokteran (namun tak lama) . Ayahnya adalah seorang dokter pribadi Mangkunegara VII di Sala dan Ibunya ternyata handal memainkan Akordeon.

Sudharnoto pernah bergabung bersama Orkes Hawaiian Indonesia Muda pimpinan Maladi dan sempat mengisi siaran RRI (Radio Republik Indonesia) . Kemudian pada tahun 1952 ia bekerja di RRI Jakarta dan menjabat sebagai Kepala Seksi Musik dan Pengisi Acara tetap Hammond Organ Sudharnoto. Setelah meninggalkan RRI ia menjadi penyalur es Petojo - Jakarta dan menjadi sopir taksi . Hingga akhirnay pada tahun 1969 Sudharnoto menjadi Pianis di restoran LCC dan Sangrilla.

Berikut Lagu Ciptaan Sudharnoto :
  • Bunga Sakura
  • Mars Teruna Bangsa
  • Keroncong Kewajiban Pemuda
  • Pantai Selatan
  • Gadis Gunung
  • Harum Bunga di Waktu Malam
  • Senja Buta
  • Melati Pagi
  • Asmara Dewi
  • Asia Afrika Bersatu
  • Maju Sukarelawan
  • Garuda Pancasila

=======================================


Nah sekarang para pembaca sudah tau kan siapa tokoh dibalik lagu GARUDA PANCASILA yang sering kita nyanyikan saat kita masih kecil. Sekarang kita akan membahas Lambang Negara Republik Indonesia. Hayooo ... sebagai Warga Negara Republik Indonesia harus tau ya.. Lambang Negara kita

Lambang Negara Republik Indonesia adalah Burung Garuda , tapi kenapa harus Burung Garuda ya teman - teman? kenapa gak Burung Elang , atau Macan atau mungkin Burung Hantu biar syereeem hehehehe.. nah di episode kali ini saya (penulis) akan menceritakan tentang Tokoh di balik pembuatan/perancang Lambang Garuda Pancasila , berikut ulasanya

Garuda Pancasila adalah Burung Garuda yang sudah dikenal melalui Mitologi Kuno dalam seharah Bangsa Indonesia yaitu kendaraan Dewa Wishnu yang menyerupai Burung Elang Rajawali . Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah Bangsa yang besar dan Negara yang kuat.

Lambang Negara Republik Indonesia
Garuda Pancasila
Pada Lambang Garuda Pancasila terdapat Burung Garuda - Perisai dan Pita , berikut penjelasanya :
  • Warna keemasan pada Burung Garuda melambangkan Keagungan dan Kejayaan
  • Garuda memiliki paruh , sayap , ekor dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga
  • Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yakni Tangal 17 Agustus 1945 dengan penjabaran sebagai berikut :
          1) 17 Helai bulu pada masing - masing sayap
          2) 8 Helai bulu pada ekor
          3) 19 Helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor
          4) 45 Helai bulu di leher
  • Perisai adalah Tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan Perjuangan , Pertahanan dan Perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
  • Di tengah - tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis Khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu Negara tropis yang dilintasi garis Khatulistiwa membentang dari timur ke barat.
  • Warna dasar pada ruang perisai adalah Warna bendera kebangsaan MERAH PUTIH , sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam.
  • Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan Dasar Negara Pancasila . Pegaturan lambang pada ruang perisai adalah sebagai berikut :
  1. Sila Pertama :  Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah                                  perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam
  2. Sila Kedua    :  Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata                            bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah
  3. Sila Ketiga    :  Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas                              ,perisai berlatar putih
  4. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan                          /Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng , dibagian kanan atas perisai                          berlatar merah .
  5. Sila Kelima    : Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan                          padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih.

  • Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkram sehelai pita putih bertuliskan BHINNEKA TUNGGAL IKA berwarna hitam
  • Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata Bhinneka mempunyai arti Beraneka ragam / berbeda - beda , Kata Tunggal mempunyai arti Satu dan Kata Ika mempunyai arti Itu. Dan dapat siterjemahkan arti dari Bhinneka Tunggal Ika ialah Meskipun berbeda - beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam budaya , bahasa daerah , ras , suku bangsa , agama dan kepercayaan.

Sekarang kita akan membahas siapakah perancang Lambang Garuda Pancasila? mungkin bagi sebagai orang tak mengenal siapakah perancang dari Lambang Garuda Pancasila yang seringkali kita liat di Sekolah atau Kantor - kantor atau Instasi Pemerintahan. Karena rupanya dewasa ini Sejarah acapkali antara dilupakan atau terlupakan.

Adalah dia Syarif Abdul Hamid Alkadire (Sultan Syarif Muhammad Alkadire/Sultan Hamid II) beliau putra sulung Sultan Pontianak ke-6 , lahir di Pontianak - Kalimantan Barat pada tanggal 12 Juli 1913, di kehidupan pribadinya beliau mempunyai Istri seorang perempuan Belanda kelahiran Surabaya yang telah memberikannya 2 orang anak yang sekarang tinggal di Belanda. Sepak terjang beliau sudah barang tentu tak diragukan lagi bagi yang mengenal sosok beliau , sumbangsihnya untuk Negara Indonesia sangatlah besar.

Sultan Hamid II
Syarif Abdul Hamid Alkadire
 (Sultan Syarif Muhammad Alkadire/Sultan Hamid II)

Beliau pernah menjadi Pemimpin Delegasi RIS : Republik Indonesia Serikat) dan Drs.Moh.Hatta sebagai Perdana Mentri RIS , dalam Konfrensi Meja Bundar (KMB) yang di adakan di Den Hagg pada tanggal 23 Agustus - 2 November 1949.

Sultan Hamid (Pemimpin Delegasi RIS) dan Drs.Moh.Hatta ( Perdana Mentri RIS)
tanggal 27 Desember 1949

Syarif Abdul Hamid menempuh pendidikan ELS di Sukabumi , Pontianak , Yogyakarta dan Bandung. HBS Bandung (1 tahun) , THS Bandung (tidak tamat) lalu KMA di Breda Belanda hingga tamat dan meraih pangkat Letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda.

Pada tanggal 29 Oktober 1945 beliau diangkat menjadi Sultan Pontianak dengan gelar Sultan Hamid II menggantikan ayahnya yang meninggal akibat agresi Jepang. Sebelumnya pada tanggal 10 Maret 1942 ketika itu Jepang mengalahkan Belanda , lalu kemudian Jepang menyerah kepada sekutu , saat itu pula beliau dibebaskan dan mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Kolonel.

Sultan Hamid II juga memperoleh jabatan Ajudant in Buitenfgewone Dienst bij HN Koningin der Nederlanden yaitu sebuah pangkat tertinggi sebagai asisten Ratu Kerajaan Belanda dan orang Indonesia pertama yang memperoleh pangkat tertinggi dalam kemiliteran.

Sultan Hamid II tercatat pernah mejabat sebagai Mentri Negara Zonder Portofolio dan selama jabatan menteri negara itu pula beliau ditugaskan oleh Presiden Soekarno merencanakan , merancang dan merumuskan gambar Lambang Negara . Disinilah cikal bakal Lambang Negara Garuda Pancasila tercipta.

Pada tanggal 10 Januari 1950 dibentuklah Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara dibawah koordinator Menteri Negara Zonder Portofolio : Sultan Hamid II dengan susunan teknis :
  1. Ketua     : Muh Yamin
  2. Anggota : Ki Hajar Dewantara , M.A. Pellaupessy , Moh.Natsir , R.M. Ngabehi Poerbatjaraka
Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada Pemerintah. Saat itu dikisahkan telah terjadi sebuah sayembara untuk merancang Lambang Negara , saat itu kandidat terkuat tinggal Sultan Hamid II dan Moh.Yamin . Namun pada akhirnya karya Sultan Hamid II lah yang menang dan dijadikan Lambang Negara Indonesia hinga sekarang.

Sketsa awal rancangan lambang negara yang dibuat oleh Sultan Hamid II

Rancangan awal Garuda Pancasila
oleh Sultan Hamid II berbentuk Garuda Tradisional
yang bertubuh Manusia

Tak berhenti di situ Lambang Garuda Pancasila pun telah mengalami banyak perubahan , hingga pada akhirnya, pada tanggal 15 Februari 1950 Untuk pertama kalinya Lambang Garuda Pancasila diperkenalkan oleh Presiden Soekarno di Hotel Des Indes - Jakarta.

Garuda Pancasila yang diresmikan 11 Februari 1950
tanpa Jambul dan Posisi cakar masih dibelakang pita

Presiden Soekarno dan Sultan Hamid II

Merasa harus ada penyempurnaan , Atas saran Presiden Soekarno kepala burung yang semula Gundul harus berubah menjadi Berjambul. Dan bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadp ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki. 
Hingga akhirnya pada tanggal 20 Maret 1950 bentuk akhir dari gambar lambang negara telah diperbaiki , Presiden Soekarno kemudian memerintahkan pelukis istana , untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk akhir rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi hingga detik ini.

PERUBAHAN BENTUK 

LAMBANG GARUDA PANCASILA 






Kesuksesan dan dipercayanya Sultan Hamid II dalam merancang lambang negara tidak berjalan mulus begitu saja , Di Bulan Januari tepatnya pada tanggal 22 Januari 1950 ,sekitar 800 orang pasukan KNIL pimpinan Westerling menduduki sejumlah tempat penting di Bandung , setelah menghabisi 60 orang tentara RIS, namun mereka akhirnya berhasil diusir dari Bandung.

Seperti kita ketahui Raymond Pierre Paul Westerling atau biasa kita sebut dengan Westerling ialah Komando Pasukan Belanda yang sangat terkenal karena memimpin Pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan dengan membantai sekitar 40.000 ribu nyawa orang Indonesia dan Percobaan Kudeta APRA di Bandung (Namun gagal)

Di Jakarta empat hari kemudian Pasukan Westerling hendak melanjutkan kudeta , tetapi berhasil digagalkan karena bocor. Disebutkan pasukanya berencana membunuh beberapa tokoh Republik , termasuk Menteri Pertahanan Sultan Hamengkubowono IX.

Entah ada hubungan apa antara Sultan Hamid II dan Westerling sehingga Sang Perancang Garuda Pancasila ini "DITUDUH SEBAGAI DALANG SELURUH KEJADIAN TERSEBUT" . Meski Sultan Hamid II menolak TUDUHAN tersebut yang menyangkut namanya dalam kasus tersebut , Pengadilan tetap menyatakan Sultan Hamid II bersalah , dan di hukum 10 tahun penjara.

Pengadilan menyatakan Sultan Hamid II bersalah
dan beliau dihukum 10 tahun penjara

FOTO - FOTO 

RAYMOND PIERRE PAUL WESTERLING





Makam Westerling



VIDEO SEPUTAR WESTERLING

BELANDA MINTA MAAF (1)

BELANDA MINTA MAAF (2)

Sejak dinyatakan bersalah dan dihukum 10 tahun penjara atas DITUDUHNYA keterlibatanya dalam kejadian tersebut , Nama Sultan Hamid II pun mulai memudar , Sang perancang Lambang Garuda Pancasila seolah DIHILANGKAN , Sejarah seolah melupakan jasa - jasanya untuk Negara yang dicintainya.

Harusnya sekarang nama Sultan Hamid II masuk dalam cerita sejarah Indonesia , jasa beliau sangat besar untuk Indonesia. Dalam UU nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera - Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan , Nama WR Supratman disebut dengan jelas namun nama Sultan Hamid II tidak ada.

Sudah sepantasnya Bangsa Indonesia menghargai jasa para pahlawanya , sudah saatnya Sejarah meluruskan dan meperbaiki nama Sultan Hamid II sang Perancang Lambang Garuda Pancasila.

Sultan Hamid II




2 TOKOH DI BALIK 

LAGU DAN LAMBANG GARUDA PANCASILA

Sudharnoto dengan lagu Garuda Pancasila nya

Sultan Hamid II dengan Lambang Garuda Pancasila nya

 (Refrensi : Dari berbagai macam sumber yang terpercaya)

=======================================