Selasa, 19 Januari 2016

FRANS S MENDUR SANG FOTOGRAFER PENYELAMAT BANGSA INDONESIA

Bagi kalian yang menyukai Fotografi atau foto - foto , atau suka dengan hal - hal yang berbau kamera? Buat kalian yang mengaku sebagai Fotografer atau Kalian yang sudah menjadi Fotografer , kini sudah saatnya buka mata - buka hati - buka telinga kalian.

Jika kita berbicara atau mengulas sejarah Fotografi mungkin akan sangat panjang , namun kali ini saya tidak akan membahas sejarah panjang fotografi. Kali ini saya akan membahas salah satu Fotografer yang namanya mungkin tidak dikenal dewasa ini , entah namanya dilupakan atau terlupakan biarkan sejarah yang akan menceritakannya. Fotografer ini sangat berjasa besar bagi Sejarah Bangsa Indonesia dari dulu hingga sekarang. Ingat fotografer ini sangat berjasa bagi Sejarah Bangsa Indonesia.

Fotografer itu bernama FRANS SOEMARTO MENDUR , beliau lahir (tahun 1913 - meninggal tahun 1971) Beliau adalah salah satu dari para Fotografer yang sempat mengabadikan detik - detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 di Jl.Pegangsaan Timur No.56 Jakarta.

Sang Fotografer Detik - detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
FRANS SOEMARTO MENDUR

Frans tidak sendiri ditemani oleh ALEX MENDUR (saudara kandungya)  mereka mengabadikan peristiwa Maha Penting dan Bersejarah itu. Frans yang saat itu mendengar kabar bahwa akan ada peristiwa penting di kediaman Ir.Soekarno , langsung meluncur ke Jl.Pegangsaan Timur dengan membawa kamera LEICA nya

Dan benar saja saat itu Tanggal 17 Agustus 1945 Bung Karno sedang membacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia , suatu peristiwa Maha Penting yang tidak akan pernah terulang kembali. Dengan sisa tiga lembar plat film , beliau pun mengabadikan peristiwa bersejarah itu dengan mendapatkan 3 adegan pula.


HASIL FOTO DARI FRANS SOEMARTO MENDUR 
Ir.Soekarno sedang membacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pembacaan doa setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Pengibaran Bendera Merah Putih yang dilakukan oleh
Latief Hendraningrat (salah satu anggota PETA)

Kedua bersaudara ini hadir dalam Peristiwa bersejarah itu , setelah Pembacaan Teks Proklamasi selesai , Frans langsung meninggalkan kediaman Ir.Soekarno , karena pasti ada tentara Jepang yang akan memburunya.
Lalu dimanakah Alex ? Sang kakak (Alex) sempat pula mengabadikan peristiwa bersejarah itu , namun sayang hasil Karya dalam kamera milik Alex dirampas oleh Tentara Jepang saat itu . Praktis hampir tidak ada foto hasil Alex yang tersisa , kini harapan satu - satunya ialah Frans.

Frans pun sempat bertemu dengan Tentara Jepang , kemudian mereka meminta Negatif film pada saat Bung Karno sedang membacakan Teks Proklamasi , namun dengan keberanian Frans , beliau pun berkilah dengan menjawab Negatif film itu sudah diambil oleh Barisan Pelopor.

Padahal sebelum bertemu dengan Tentara Jepang , Frans sempat melepas negatif film yang merekam peristiwa bersejarah itu dengan cara menguburnya di dalam tanah dekat pohon di halaman belakang Kantor Harian Asia Raya.

Namun walaupun mereka berdua berada dalam kegelisahan , mereka tak berhenti di situ saja. Sebuah aksi yang bisa dibilang heroik mereka lakukan demi Bangsanya. Pada malam hari kedua bersaudara ini memanjat pohon mengendap - ngendap dan melompati pagar di samping kantor Domei (sekarang kantor berita ANTARA) hanya untuk bisa sampai ke sebuah lab foto untuk mencetak foto - foto tersebut .

Konsekuensi nya adalah jika seandainya mereka tertangkap oleh Tentara Jepang , bisa jadi mereka bisa dihukum - dipenjara bahkan dibunuh. Namun dengan tekad bulat mereka , dengan keberanian dan hati yang tulus aksi mereka pun lancar.

Hingga pada akhirnya pada hari Rabu tanggal 20 Februari 1946 , di harian Merdeka terpampang jelas foto - foto hasil Frans Soemarto Mendur , lebih dari setengah tahun setelah pembuatanya. Film negatif catatan visual itupun sekarang tak dapat ditemukan lagi , mungkin karena pada saat itu Negatif film itu ikut hancur bersama semua dokumentasi milik kantor berita Antara yang dibakar pada peristiwa 1965. Dikisahkan pada saat itu sepasukan tentara mengambil seluruh koleksi negatif film dan hasil cetak foto yang dimiliki ANTARA lalu membakarnya.

Foto Upacara pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
yang baru muncul di Harian Merdeka pada hari Rabu tanggal 20 Februari 1946

SALAH SATU HASIL KARYA ALEX MENDUR
Bung Tomo yang sedang berorasi di Malang

                 SALAH SATU HASIL KARYA FRANS MENDUR
Soeharto menjemput Panglima Besar Jendral Soedirman pulang dari Gerilya
(Dalam foto dari kiri nampak Sjafruddin Prawiranegara - Jendral Soedirman - Soeharto)

Di akhir hayatnya Frans yang pernah menjadi tukang rokok di Surabaya wafat dalam kesengsaraan pada tahun 1971 kemudian pada tahun 1984 Sang kakak (Alex) meninggal dunia tanpa dihargai.

 Nah sekarang kalian sudah mengerti kan siapa Fotografer yang terlah mengabadikan Ir,Soekarno pada saat detik - detik pembacaan Teks Proklamasi . Perjuangan meraka demi bangsanya , patut di beri pengahargaan , setidaknya perjuangan mereka lebih dihargai. 
Bahkan sepatutnya mereka dimasukan dalam cerita Sejarah Bangsa ini . 
Merdeka !! Merdeka !! Merdeka !!


(Refrensi : Dari berbagai macam sumber yang terpercaya)
===========================================================


Tidak ada komentar:

Posting Komentar