Senin, 18 Januari 2016

MENGENAL LEBIH DEKAT TOKOH DIBALIK LAGU DAN LAMBANG GARUDA PANCASILA


=======================================


Garuda Pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot Proklamasi
Sedia berkorban untukmu

Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju

Edjaan Lama

Masih ingatkah kalian dengan lirik lagu diatas? Ya tepat sekali lagu itu berjudul "GARUDA PANCASILA" yang diciptakan oleh SUDHARNOTO ,awalnya lagu tersebut adalah Mars Pancasila kemudian tahun 1956 SUDHARNOTO menggubahnya , yang kelak dikemudian hari lebih dikenal sebagai Lagu GARUDA PANCASILA , lagu ini termasuk sebagai salah satu Lagu Wajib . Lirik lagu ini berisi tentang kesetiaan segenap rakyat Indonesia kepada Pancasila sebagai satu - satunya Ideologi atau Falsafah Bangsa Indonesia.

Sudharnoto : Pencipta lagu Garuda Pancasila

LAGU GARUDA PANCASILA 


Sudharnoto lahir di Kendal , 24 Oktober 1925  . Beliau adalah seorang Komponis , Ilustrator Film Indonesia , Penggubah Mars Pancasila (Garuda Pancasila) . Di jaman Presiden Soekarno ia tercatat sebagai salah satu seniman yang tergabung dalam LEKRA . Apa itu LEKRA? LEKRA kepajangan dari Lembaga Kebudayaan Rakyat .

Lekra didirikan atas inisiatif D.N. AIDIT - M.S. ASHAR dan A.S. DHARTA pada tanggal 17 Agustus 1950 . Lekra mendorong seniman dan penulis mengikuti doktrin REALISME SOSIALIS . Semakin vokal terhadap anggota non - lekra , kelompok lain membentuk MANIKEBU (Manifesto Kebudayaan) . Hingga akhirnya mengarah ke Presiden Soekarno untuk melarang itu. 

Setelah Gerakan 30 September , Lekra dilarang bersama dengan Partai Komunis , tercatat anggota Lekra yang terkenal seperti Pramoedya Ananta Toer , Rivai Apin dan Hersri Setiawan.

Sudharnoto adalah salah satu seniman yang tergabung dalam LEKRA , beliau pernah menjadi mahasiswa Universitas Indonesia jurusan Kedokteran (namun tak lama) . Ayahnya adalah seorang dokter pribadi Mangkunegara VII di Sala dan Ibunya ternyata handal memainkan Akordeon.

Sudharnoto pernah bergabung bersama Orkes Hawaiian Indonesia Muda pimpinan Maladi dan sempat mengisi siaran RRI (Radio Republik Indonesia) . Kemudian pada tahun 1952 ia bekerja di RRI Jakarta dan menjabat sebagai Kepala Seksi Musik dan Pengisi Acara tetap Hammond Organ Sudharnoto. Setelah meninggalkan RRI ia menjadi penyalur es Petojo - Jakarta dan menjadi sopir taksi . Hingga akhirnay pada tahun 1969 Sudharnoto menjadi Pianis di restoran LCC dan Sangrilla.

Berikut Lagu Ciptaan Sudharnoto :
  • Bunga Sakura
  • Mars Teruna Bangsa
  • Keroncong Kewajiban Pemuda
  • Pantai Selatan
  • Gadis Gunung
  • Harum Bunga di Waktu Malam
  • Senja Buta
  • Melati Pagi
  • Asmara Dewi
  • Asia Afrika Bersatu
  • Maju Sukarelawan
  • Garuda Pancasila

=======================================


Nah sekarang para pembaca sudah tau kan siapa tokoh dibalik lagu GARUDA PANCASILA yang sering kita nyanyikan saat kita masih kecil. Sekarang kita akan membahas Lambang Negara Republik Indonesia. Hayooo ... sebagai Warga Negara Republik Indonesia harus tau ya.. Lambang Negara kita

Lambang Negara Republik Indonesia adalah Burung Garuda , tapi kenapa harus Burung Garuda ya teman - teman? kenapa gak Burung Elang , atau Macan atau mungkin Burung Hantu biar syereeem hehehehe.. nah di episode kali ini saya (penulis) akan menceritakan tentang Tokoh di balik pembuatan/perancang Lambang Garuda Pancasila , berikut ulasanya

Garuda Pancasila adalah Burung Garuda yang sudah dikenal melalui Mitologi Kuno dalam seharah Bangsa Indonesia yaitu kendaraan Dewa Wishnu yang menyerupai Burung Elang Rajawali . Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah Bangsa yang besar dan Negara yang kuat.

Lambang Negara Republik Indonesia
Garuda Pancasila
Pada Lambang Garuda Pancasila terdapat Burung Garuda - Perisai dan Pita , berikut penjelasanya :
  • Warna keemasan pada Burung Garuda melambangkan Keagungan dan Kejayaan
  • Garuda memiliki paruh , sayap , ekor dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga
  • Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yakni Tangal 17 Agustus 1945 dengan penjabaran sebagai berikut :
          1) 17 Helai bulu pada masing - masing sayap
          2) 8 Helai bulu pada ekor
          3) 19 Helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor
          4) 45 Helai bulu di leher
  • Perisai adalah Tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan Perjuangan , Pertahanan dan Perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
  • Di tengah - tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis Khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu Negara tropis yang dilintasi garis Khatulistiwa membentang dari timur ke barat.
  • Warna dasar pada ruang perisai adalah Warna bendera kebangsaan MERAH PUTIH , sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam.
  • Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan Dasar Negara Pancasila . Pegaturan lambang pada ruang perisai adalah sebagai berikut :
  1. Sila Pertama :  Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah                                  perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam
  2. Sila Kedua    :  Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata                            bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah
  3. Sila Ketiga    :  Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas                              ,perisai berlatar putih
  4. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan                          /Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng , dibagian kanan atas perisai                          berlatar merah .
  5. Sila Kelima    : Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan                          padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih.

  • Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkram sehelai pita putih bertuliskan BHINNEKA TUNGGAL IKA berwarna hitam
  • Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata Bhinneka mempunyai arti Beraneka ragam / berbeda - beda , Kata Tunggal mempunyai arti Satu dan Kata Ika mempunyai arti Itu. Dan dapat siterjemahkan arti dari Bhinneka Tunggal Ika ialah Meskipun berbeda - beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam budaya , bahasa daerah , ras , suku bangsa , agama dan kepercayaan.

Sekarang kita akan membahas siapakah perancang Lambang Garuda Pancasila? mungkin bagi sebagai orang tak mengenal siapakah perancang dari Lambang Garuda Pancasila yang seringkali kita liat di Sekolah atau Kantor - kantor atau Instasi Pemerintahan. Karena rupanya dewasa ini Sejarah acapkali antara dilupakan atau terlupakan.

Adalah dia Syarif Abdul Hamid Alkadire (Sultan Syarif Muhammad Alkadire/Sultan Hamid II) beliau putra sulung Sultan Pontianak ke-6 , lahir di Pontianak - Kalimantan Barat pada tanggal 12 Juli 1913, di kehidupan pribadinya beliau mempunyai Istri seorang perempuan Belanda kelahiran Surabaya yang telah memberikannya 2 orang anak yang sekarang tinggal di Belanda. Sepak terjang beliau sudah barang tentu tak diragukan lagi bagi yang mengenal sosok beliau , sumbangsihnya untuk Negara Indonesia sangatlah besar.

Sultan Hamid II
Syarif Abdul Hamid Alkadire
 (Sultan Syarif Muhammad Alkadire/Sultan Hamid II)

Beliau pernah menjadi Pemimpin Delegasi RIS : Republik Indonesia Serikat) dan Drs.Moh.Hatta sebagai Perdana Mentri RIS , dalam Konfrensi Meja Bundar (KMB) yang di adakan di Den Hagg pada tanggal 23 Agustus - 2 November 1949.

Sultan Hamid (Pemimpin Delegasi RIS) dan Drs.Moh.Hatta ( Perdana Mentri RIS)
tanggal 27 Desember 1949

Syarif Abdul Hamid menempuh pendidikan ELS di Sukabumi , Pontianak , Yogyakarta dan Bandung. HBS Bandung (1 tahun) , THS Bandung (tidak tamat) lalu KMA di Breda Belanda hingga tamat dan meraih pangkat Letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda.

Pada tanggal 29 Oktober 1945 beliau diangkat menjadi Sultan Pontianak dengan gelar Sultan Hamid II menggantikan ayahnya yang meninggal akibat agresi Jepang. Sebelumnya pada tanggal 10 Maret 1942 ketika itu Jepang mengalahkan Belanda , lalu kemudian Jepang menyerah kepada sekutu , saat itu pula beliau dibebaskan dan mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Kolonel.

Sultan Hamid II juga memperoleh jabatan Ajudant in Buitenfgewone Dienst bij HN Koningin der Nederlanden yaitu sebuah pangkat tertinggi sebagai asisten Ratu Kerajaan Belanda dan orang Indonesia pertama yang memperoleh pangkat tertinggi dalam kemiliteran.

Sultan Hamid II tercatat pernah mejabat sebagai Mentri Negara Zonder Portofolio dan selama jabatan menteri negara itu pula beliau ditugaskan oleh Presiden Soekarno merencanakan , merancang dan merumuskan gambar Lambang Negara . Disinilah cikal bakal Lambang Negara Garuda Pancasila tercipta.

Pada tanggal 10 Januari 1950 dibentuklah Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara dibawah koordinator Menteri Negara Zonder Portofolio : Sultan Hamid II dengan susunan teknis :
  1. Ketua     : Muh Yamin
  2. Anggota : Ki Hajar Dewantara , M.A. Pellaupessy , Moh.Natsir , R.M. Ngabehi Poerbatjaraka
Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada Pemerintah. Saat itu dikisahkan telah terjadi sebuah sayembara untuk merancang Lambang Negara , saat itu kandidat terkuat tinggal Sultan Hamid II dan Moh.Yamin . Namun pada akhirnya karya Sultan Hamid II lah yang menang dan dijadikan Lambang Negara Indonesia hinga sekarang.

Sketsa awal rancangan lambang negara yang dibuat oleh Sultan Hamid II

Rancangan awal Garuda Pancasila
oleh Sultan Hamid II berbentuk Garuda Tradisional
yang bertubuh Manusia

Tak berhenti di situ Lambang Garuda Pancasila pun telah mengalami banyak perubahan , hingga pada akhirnya, pada tanggal 15 Februari 1950 Untuk pertama kalinya Lambang Garuda Pancasila diperkenalkan oleh Presiden Soekarno di Hotel Des Indes - Jakarta.

Garuda Pancasila yang diresmikan 11 Februari 1950
tanpa Jambul dan Posisi cakar masih dibelakang pita

Presiden Soekarno dan Sultan Hamid II

Merasa harus ada penyempurnaan , Atas saran Presiden Soekarno kepala burung yang semula Gundul harus berubah menjadi Berjambul. Dan bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadp ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki. 
Hingga akhirnya pada tanggal 20 Maret 1950 bentuk akhir dari gambar lambang negara telah diperbaiki , Presiden Soekarno kemudian memerintahkan pelukis istana , untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk akhir rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi hingga detik ini.

PERUBAHAN BENTUK 

LAMBANG GARUDA PANCASILA 






Kesuksesan dan dipercayanya Sultan Hamid II dalam merancang lambang negara tidak berjalan mulus begitu saja , Di Bulan Januari tepatnya pada tanggal 22 Januari 1950 ,sekitar 800 orang pasukan KNIL pimpinan Westerling menduduki sejumlah tempat penting di Bandung , setelah menghabisi 60 orang tentara RIS, namun mereka akhirnya berhasil diusir dari Bandung.

Seperti kita ketahui Raymond Pierre Paul Westerling atau biasa kita sebut dengan Westerling ialah Komando Pasukan Belanda yang sangat terkenal karena memimpin Pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan dengan membantai sekitar 40.000 ribu nyawa orang Indonesia dan Percobaan Kudeta APRA di Bandung (Namun gagal)

Di Jakarta empat hari kemudian Pasukan Westerling hendak melanjutkan kudeta , tetapi berhasil digagalkan karena bocor. Disebutkan pasukanya berencana membunuh beberapa tokoh Republik , termasuk Menteri Pertahanan Sultan Hamengkubowono IX.

Entah ada hubungan apa antara Sultan Hamid II dan Westerling sehingga Sang Perancang Garuda Pancasila ini "DITUDUH SEBAGAI DALANG SELURUH KEJADIAN TERSEBUT" . Meski Sultan Hamid II menolak TUDUHAN tersebut yang menyangkut namanya dalam kasus tersebut , Pengadilan tetap menyatakan Sultan Hamid II bersalah , dan di hukum 10 tahun penjara.

Pengadilan menyatakan Sultan Hamid II bersalah
dan beliau dihukum 10 tahun penjara

FOTO - FOTO 

RAYMOND PIERRE PAUL WESTERLING





Makam Westerling



VIDEO SEPUTAR WESTERLING

BELANDA MINTA MAAF (1)

BELANDA MINTA MAAF (2)

Sejak dinyatakan bersalah dan dihukum 10 tahun penjara atas DITUDUHNYA keterlibatanya dalam kejadian tersebut , Nama Sultan Hamid II pun mulai memudar , Sang perancang Lambang Garuda Pancasila seolah DIHILANGKAN , Sejarah seolah melupakan jasa - jasanya untuk Negara yang dicintainya.

Harusnya sekarang nama Sultan Hamid II masuk dalam cerita sejarah Indonesia , jasa beliau sangat besar untuk Indonesia. Dalam UU nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera - Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan , Nama WR Supratman disebut dengan jelas namun nama Sultan Hamid II tidak ada.

Sudah sepantasnya Bangsa Indonesia menghargai jasa para pahlawanya , sudah saatnya Sejarah meluruskan dan meperbaiki nama Sultan Hamid II sang Perancang Lambang Garuda Pancasila.

Sultan Hamid II




2 TOKOH DI BALIK 

LAGU DAN LAMBANG GARUDA PANCASILA

Sudharnoto dengan lagu Garuda Pancasila nya

Sultan Hamid II dengan Lambang Garuda Pancasila nya

 (Refrensi : Dari berbagai macam sumber yang terpercaya)

=======================================








Tidak ada komentar:

Posting Komentar