Minggu, 27 Desember 2015

WAJAH SEMERU DI ABAD MODERN


Mendaki melintas bukitBerjalan letih menahan menahan berat bebanBertahan didalam dinginBerselimut kabut `Ranu Kumbolo
Siapa yang tak mengenal salah satu lirik lagu ini yang berjudul MAHAMERU milik Band di tahun 90an DEWA 19 , liril dan lagunya yang menceritakan secara detail suasana Gunung Semeru dengan Puncak Mahameru nya disaat itu dibawa sangat apik oleh Ari Lasso (vocalis pada saat itu).Mungkin takperlu alasan lagi mengapa Dewa 19 menciptakan Lagu tersebut mengingat mungkin rata - rata personil Dewa 19 saat itu berasal dari Surabaya yang notabenya dekat dengan Gunung Semeru , apalagi sang Vocalis Ari Lasso tercatat sebagai Pendaki Gunung bersama Piyu Padi , Ari Lasso dan Piyu Padi juga pernah melakukan pendakian ke Gunung Semeru tahun 1992.

Cover depan Kaset dari Album Format Masa Depan - Dewa 19


Kaset Pita Album Format Masa Depan - Dewa 19
https://www.tokopedia.com/totanet/kaset-dewa-format-masa-depan-originalsegel
Kaset Pita Album Format Masa Depan - Dewa 19
https://www.tokopedia.com/totanet/kaset-dewa-format-masa-depan-originalsegel
Foto Piyu Padi dan Ari Lasso
pada saat mendaki Gunung Semeru tahun 1992

Di jaman yang serba teknologi ini , lagu Mahameru dapat dipastikan adalah lagu yang tak lekang oleh waktu , lagu ini masih enak untuk didengar dengan lirik - lirik nya sangat menyentuh , ditambah lagi sekitar tahun 2012 ada sebuah film yang berjudul 5CM , di film tersebut menceritakan tentang persahabatan yang berlatar belakang pendakian Gunung Semeru . Sontak saja Para Pendaki lama dan orang - orang yang dilahirkan dan dibesarkan di tahun 90an kembali ke masa - masa dimanatahun 90an adalah masa - masa yang penuh dengan kesederhanaan. Tak hanya mereka yang mengingat masa - masa itu , anak - anak jaman sekarang pun mulai mendengarkan Lagu Mahameru milik Dewa 19 yang mereka anggap cukup mewakili bagi para Pendaki di jaman sekarang.

Saya juga tak mau ambil diam , saya mulai memutar kembali kenangan pendakian ke Semeru 10 tahun yang lalu , sambil mendengarkan Lagu Mahameru dan mulai mengumpulkan koleksi foto yang masih tersisa , namun sayang hanya sebagian yang tersisa.

Di tengah Euphoria pendakian yang kian lama kian membludak , saya putuskan di penghujung tahun 2013 saya memberanikan untuk kembali ke Semeru , rasa rindu dan penasaran kabar Semeru di jaman sekarang ini membuat saya putuskan untuk berangkat ke Lumajang. Dengan kereta Matarmaja yang sayapun berangkat dari Stasiun Pasar Senen - Malang , didalam gerbong saya melihat begitu banyaknya anak - anak muda yang menampakan wajah antusias dan penasaranya terhadap Gunung Semeru , dan sebagian lagi saya melihat wajah - wajah pendaki lama yang membaur , menyelinap dan menyamar diantara para pendaki "baru" ini.

Seperti kita ketahui Gunung Semeru atau Sumeru adalah Gunung Tertinggi ke tiga di Indonesia setelah Kerinci di Sumatra dan Rinjani di NTT . Gunung Semeru mempunyai ketinggian 3.676 mdpl yang berada di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang - Jawa Timur dan Gunung Semeru juga termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)

Setelah lelah melakukan perjalanan yang panjang , akhirnya saya sampai di Stasiun Malang dan langsung menuju Pasar Tumpang dengan menggunakan Angkot kenalan saya bernama Pak Laman,
dan sampailah saya di Rumah Mbak Nur dan Pak Rus yang merelakan Rumahnya untuk dijadikan tempat peristirahatn para pendaki Semeru yang naik maupun turun. Dirumah Mbak Nur dan Pak Rus ini kalian bisa mempersiapkan fisik kalian , atau makan , mengisi baterai gadget dan bisa membeli konsumsi di sekitar Pasar Tumpang sebelum melakukan pendakian.

Kaca Depan Rumah Mbak Nur dan Pak Rus
yang telah tertempel aneka jati diri dan identitas para pendaki

Setelah sekitar 1jam istirahat saya dan teman - teman baru di Pasar Tumpang , segera naik ke atas truck pasir yang sudah padat oleh para pendaki. Disini saya bertemu dengan 5 orang dengan wajah lama yang seolah polos , dan disini pula akhirnya saya pun bergabung dengan mereka dan menjadi sebuah tim yang kompak. Setelah melakukan perjalanan kurang leih 1,5 jam dengan menggunakan truck pasir akhirnya kamipun tiba di desa terakhir yang bernama Ranu Pane. Didesa inilah tempat segala registrasi dan cek perlengkapan sebelum melakukan pendakian.

Surat Kesehatan dan Tiket Masuk milik saya
Tak mudah untuk bisa menggapai Puncak Mahameru , banyak hal yang harus dipersiapkan , butuh waktu 5 jam dari Ranu Pane menyusuri jalan setapak untuk bisa sampai Ranu Kumbolo (Danau Cantik di Gunung Semeru dengan ketinggian 2.400 mdpl) . Sesampainya di Danau Ranu Kumbolo saya bersama wajah - wajah lama ini mendirikan tenda sambil menunggu perjalanan keesokan paginya. Malam harinya yang sangat dingin saya teringat akan kisah pendakian saya dan teman - teman lama saya yang telah mendahului hidupku, antara lain tahun 2005 , 2006 , 2008 , 2009 , dan 2010 , begitu banyak kisah yang telah saya lalui di Gunung ini. Dulu saya masih ingat betul sekitar tahun 2005 saya masih bisa melihat sekumpulan Kijang/ Rusa sedang berada di Ranu Kumbolo , mungkin hanya sekedar minum kemudian kembali lagi bersama kawananya yang lain , namun Kijang/Rusa itu kini tak pernah nampak lagi , mungkin mereka Merelakan tempatnya untuk manusia singgahi , tapi semoga saja esok saya masih bisa melihat mereka dan kuat untuk bisa menggapai Puncak Mahameru .. semangat ~!!!
Keesokan paginya saya membuka tenda dan rupanya saya telat , wajah - wajah lama itu sudah bangun terlebih dahulu menikmati indahnya Ranu Kumbolo , saya pun juga tak ketinggalan untuk mengabadikan momen tersebut bersama teman - teman baru saya ini.

Saya dan teman - teman baru berwajah lama 
di Tepian Danau Ranu Kumbolo 

Saya di Tepian Danau Ranu Kumbolo
Danau Ranu Kumbolo dari atas
Puas mengambil gambar di Ranu Kumbolo kami segera melanjutkan perjalanan menuju Tanjakan Cinta , saya rasa saya tak perlu menceritakan secara detail untuk Tanjakan Cinta ini hehehe , saya akan menceritakan betapa beratnya menaiki Tanjakan Cinta ini , keliatanya aja siih pendek padahal butuh tenaga yang lumayan ekstra untuk bisa melewati Tanjakan Cinta , sama seperti kita jika kita memperjuangankan cinta broo .. hehee.

Setelah melewati Tanjakan Cinta, kami melewati Padang Savana yang luar biasa indahnya , padang savana ini disebut Oro - Oro Ombo , biasanya padang savana ini berwarna Ungu Lavender , namun sayangnya kami tak sempat mengabadikannya dikarenakan hujan yang sudah mulai turun, dan kamipun bergegas untuk menuju pos selanjutnya yaitu Cemoro Kandang , tapi sesampainya di Cemoro Kandang hujan tiba tiba berhenti dan suasana kembali cerah , sayapun juga tak mau ketinggalan untuk mengabadikan diri saya di Cemoro Kandang. Oya buat info aja ya beberapa bulan yang lalu saya mendengar bahwa ada yang berdagang Cemoro Kandang , dengan dagangannya yang "memanjakan" mata dan perut para pendaki jaman sekarang , semoga saja tetap dijaga kelestarianya.

Saya di Cemoro Kandang tahun 2013
Dari Cemoro Kandang kami berjalan selama kurang lebih 3jam untuk bisa sampai di Jambangan dengan trek yang berdebu yang kebetulan saat itu menjadi padat karena terguyur hujan yang tak sampai 10 menit itu , di Pos Jambangan ini pula terlihat Puncak Mahameru menjulang tinggi meskipun nampak dari kejauhan , dan itu artinya kita sudah dekat dengan Pos Terakhir yaitu Kalimati, namun di pertangahan jalan kami kembali diguyur hujan , kali ini Hujan tak bersahabat sehingga kami untuk memutuskan terus melanjutkan langkah kami agar cepat berada di Pos terakhir ,semua lelah kami terbayar setelah melihat papan bertuliskan "ANDA BERADA DI KALIMATI 2.700 MDPL"

Saya di Pos Jambangan
disini kita bisa melihat Puncak Mahameru dari kejauhan
Di tanah lapang yang luas ini kami ber enam segera mendirikan tenda , dan mengisi perut untuk tenaga nanti malam menuju Puncak Mahameru , disinilah Pendakian benar - benar dimulai. Sekitar pukul 12 malam kami bergegas untuk summit attack menuju Pendakian yang sesungguhnya , melewati gelap dan dinginya ARCOPODO , melewati beratnya SEGORO PASIR , dan disiniliah saya sempat meneteskan air mata setelah sampai Batas Vegetasi , dulu di tempay ini beridir seuah pohon cemara yang menjulang tinggi dan gagah , namun sayangnya pohon cemara itu kini sudah tumbang .. pohon cemara itu dijamanku disebut CEMORO TUNGGAL. Setelah lelah bernostalgia satu persatu kami tumbang , ada yang cedera kaki (Sita akhirnya memutuskan untuk menyerah dan turun dengan ditemani oleh sahabatnya Frida)

Kini sisa kami berempat , waktu menunjukan sudah pukul 4.30 , berjalan dengan kaki dan nafas yang sudah mulai tersengal - sengal ini , namun kami berempat tetap melanjutkan langkah kecil ini , sampai pada akhirnya teman saya (Alex tumbang karena kelelahan dan memutuskan untuk menyerah di pertengahan jalan)

Lantunan ayat - ayat di ujung pagi membuat saya sempat merebahkan raga ini yang sudah mulai lelah , menyadarkan saya akan ciptaanNya ... saya pun rupanya tertidur selama 10 menit dengan letih yang mengujur ke seluruh tubuh. Hingga pada akhirnya sayapun dibangunkan oleh semangat kedua temen saya yang masih tersisa , namun pada saat saya mencoba bangun dari tempat tidurku yang terbuat dari pasir ini , saya kehilangan keseimbangan dan akhirnya saya terjatuh bersama semangat yang telah uzur ini , dihempas oleh beratnya medanmu , tebalnya pasirmu dan tingginya Puncakmu.

Tangan kiriku patah , kaki kiri penuh dengan luka dan kepala ini terbentur oleh bebatuan Segoro Pasir. Ketika saya mencoba membuka kedua mata ini , kedua teman saya yang masih tersisa mencoba untuk mengobati luka ini , namun saya merasa saya masih kuat .. saya tau tinggal 200 meter lagi untuk bisa beridi di atas sana. Namun saya tak bisa melanjutkan perjalanan ini hinggas akhirnya sayapun memutuskan untuk menyerah dan menunggu kedua teman saya disini , ya saya menyuruh mereka untuk bisa berdiri di Puncak Mahameru.

Menahan sakit dan menuggu kedua teman saya turun dari Puncak Mahameru


Untukmu Mahameru Oleh Bijak Cen Soekarno
Aku masih percaya engkau MASIH SADARKAN ANGKUHNYA MANUSIA 
sperti kata Ari Lasso - Dewa 19
aaaahh aku benar2 masih mengingat betul tiap sudutnya :)
Selamat malam Semeruku yang dingin - sepi - yang menjulang tinggi di Benak dan Sanubariku





Mahameru - Dewa 19
Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut 'Ranu Kumbolo'

Menatap jalan setapak
Bertanya-tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta

Mahameru berikan damainya
Didalam beku 'Arcapada'
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa

Masihkah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya
Disana nyalimu teruji
Oleh ganas cengkraman hutan rimba
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta

Mahameru berikan damainya
Didalam beku 'Arcapada'
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa

Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta

Mahameru berikan damainya
Didalam beku 'Arcapada'
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa

Mahameru berikan damainya
Didalam beku 'Arcapada'
Mahameru sampaikan sejuk embun hati
Mahameru basahi jiwaku yang kering
Mahameru sadarkan angkuhnya manusia
Puncak abadi para dewa

                      Mahameru - Samsidi

Karya. Samsidi
Dibawakan oleh : sundari soekotjo
Mahameru menjulang tinggi
Membelah angkasa biru
Berpayung awan nan putih bersih
Menggetar hati terharu

Indah mega bayangan lalu
Nampak jauh sukma hati
Menegak bagai perwira sakti
Memandang di awan tinggi

Kupeluk mahameru
Mengejar cita - cita
Gemilang merayu
Menjaga ibu semata

Kupuja wahai kau perwira
Mejaga ibunda ratu
Bagaikan mahameru sempurna
Tetap berbakti selalu


Teruntukmu SEMERU Oleh Bijak Cendekia Soekarno


Dingin menampar wajahku  - Kesunyian menyapaku

Danaumu yang tenang mengetuk pintu hatiku

Hutanmu yang ganas menyadarkan egoku akan kedigjayaanmu


Diatas sana - Di Puncakmu aku berdiri

Aku berdiri diantara manusia - manusia angkuh yang kelak akan datang menginjak - injak Pesona dan Auramu

Dimataku engkau tetap SEMERU yang gagah nan perkasa


Dimataku engkau tetap MAHAMERU yang begitu mempesona hingga usai hidupku - hingga tertutupnya mataku - hingga aku kembali menyatu bersama tanahmu,-
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar