Kamis, 24 Desember 2015

WARUNG TERTINGGI DI JAWA

Hallo .. apa kabar pembaca setia PENDEKAR BERPAYUNG PINK .. Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya melakukan Pendakian ke Gunung Lawu yang berketinggian 3.265 mdpl . Ini bukan kali pertama saya melakukan pendakian ke Gunung Lawu , ini pendakian ke 2 saya setelah pendakian terakhir saya sekitar 10 tahun yang lalu.

Gunung Lawu berada di terletak di Pulau Jawa, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa tengah dan Jawa timur , lebih tepatnya lagi di antara dua kabupaten yaitu Kab. Karanganyar, Jawa Tengah dan Kab. Magetan, Jawa Timur. Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.

Pada tanggal 8 Februari 2015 usai melakukan pendakian ke Gunung Merbabu , saya bersama teman - teman dari Kalimantan - Lampung - Solo dan Yogyakarta melanjutkan pendakian ke Gunung Lawu , dengan sepeda motor dari salah satu teman yang berdomisili di Solo dan Yogyakarta kamipun segera meluncur ke lokasi , pendakian kami melalui Cemoro Sewu.


Gerbang Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu

Kami berempat melakukan pendakian sekitar pukul 17.00 wib , cuaca saat itu mendung - mendung syahdu, disertai hujan rintik - rintik namun semangat untuk kembali mengunjungi Gunung Lawu takan surut. Di sepanjang perjalanan hujan nampaknya semakin deras mengguyur semangat kami , sesampainya di Pos I kami memutuskan untuk beristirahat sembari menunggu hujan yang semakin deras dan kilat yang mengancam perjalanan kami.

Pukul 19.00 wib kami tiba di Pos I , hujan tak kunjung reda , Pos I yang sebelumnya hanya kami berempat kini berjumlah 10 orang dikarenakan para pendaki tak sanggup untuk melanjutkan perjalananya, dan kami akhirnya memutuskan untuk Sholat Isya terlebih dahulu sembari menunggu hujan reda , kecuali saya hehehehe saya lebih memilih untuk menjaga mereka Sholat.

2,5 Jam telah berlalu namun tanda - tanda hujan reda tak nampak , namun tepat pukul 22.00 wib kami berempat memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju pos - pos selanjutnya , sedangkan 6 orang pendaki yang tersisa memutuskan untuk tetap tinggal di Pos I.

Dengan keadaan yang tak menentu, licin , gelisah , dan gelap kami berjalan sempoyongan bak mayat hidup yang tak punya arah . Di Pos II kami memutuskan untuk berhenti sejenak untuk mengisi perut dan sesekali menghisap tembakau yang sedari tadi kusimpan , kebetulan saat itu hujan sudah tak lagi mengancam. Kemudian atas saran dari teman saya RIDWAN (asal Solo) kamipun melanjutkan perjalanan lagi , Pos III Kami lalui begitu saja karena di Pos tersebut sudah dipakai para puluhan pendaki untuk beristirahat.

Waktu sudah menunjukan dini hari , dan kamipun melewati tangga - tangga yang terbuat dari batu yang seolah tak ada ujungya , hingga akhirnya sampailah kami di Pos IV , disini nampaknya kami semua sudah lelah , teman saya yang bernama ABI (asal Lampung) nampaknya sudah berhalusinasi sedari Pos III , waktu menunjukan pukul 03.00 wib kami pun akhirnya memutuskan untuk mendirikan tenda disini , padahal kami tau bahwa di Pos V ada sebuah gubug untuk berteduh dan beristirahat , namun sepertinya ngantuk dan kelelahan sudah mulai mederai kami.

9 Februari 2015 , matahari memancarkan sinarnya , tepat pukul 09.00 wib kami segera bersiap - siap untuk melanjutkan perjalanan menuju Pos V.

Berfoto di Pos IV

Di Pos V kami melanjutkan langkah ini , rupanya gubug di Pos V sudah ramai terisi oleh para pendaki , entah apa jadinya jika kami semalam tetap melanjutkan perjalanan ke Pos V.
Di Pos V ada Sumur bernama Sumur Jolotundo yaitu sumur yang berupa gua vertikal dan terdapat air didalamnya , untuk sampai di sumur tersebut sesorang harus terlrbih dahulu turun sedalam meter dengan kondisi medan yang agak sedikit curam , sumur ini juga ssangat dikerematakan oleh penduduk lokal.

Kemudian dengan ditemani oleh Burung Jalak Gading kamipun segera melanjutkan perjalanan , tibalah kami di Sendang Drajat , air disini sangat melimpah , bahkan sampai - sampai dilokasi tersebut terdapat toilet umum , namun mengambil air disini juga tidak boleh sembarangan ada aturan tertentu yang harus kita hormati teman - teman :)

Abadikan Moment di Sendang Drajat
Tak jauh dari Sendang Drajat berdirilah sebuah bangunan semi permanen buatan penduduk lokal , ya bangunan tersebut bernama "WARUNG PECEL MBOK YEM" Warung ini biasa disebut WARUNG TERTINGGI DI JAWA , disini kita dapat pesan makanan/minuman bisa juga beristirahat.

Bantuin Mbok Yem cuci piring hehehe
Foto bersama anak - cucu Mbok Yem

Puas mengabadikan momen, sembari menikmati teh panas dan kopinya Mbok Yem kami duduk diantara Warung Mbok Yem - Petilasan Prabu Brawijaya V - Makan Sunan Lawu dan Rumah Botol.

Spot favorit kami menikmati suguhan Mbok Yem

Kami berempat foto bersama dengan view Rumah Botol

Puas mengambil foto kami segera melanjutkan untuk menuju Puncak Hargo Dumilah , terik sekali siang itu , hingga kulit kami terasa terbakar , tepat pukul 11.00 wib kami berempat berhasil berdiri di Tugu Puncak Hargo Dumilah.. Puncaknya Gunung Lawu 3.265 mdpl , sorak sorai gembira gemuruh di jiwa kami , kami tak bisa membendung rasa senang kami , setelah melewati sebuah perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan , akhirnya kami sampai juga. Namun ada yang mengganjal dalam hati saya , Tugu Puncak Hargo Dumilah tak seperti dulu pada saat pertama kali saya datang kesini , dahulu Tugu ini masih pendek dan kecil , sekarang Tugu ini sudah menjulang tinggi dengan Bendera kebangsaan kita MERAH PUTIH menjulang diatasnya.

Tugu Puncak Hargo Dumilah 3.265 mdpl
Puas bersuka cita di Tugunya kami berjalan beberatus meter untuk melihat keadaan Telaga Kuning yang berada di belakang Tugu , saat itu Telaga Kuning sedang surut hanya menyisakan sedikit air .. inilah penampakannya...

Saya dan Telaga Kuning
Kita lagi hehehe

Ujung Puncak Lawu (Dari kiri : BASTOMY - SAYA - ABI - RIDWAN)

Lengkap sudah perjalanan kami yang berempat , perjalanan yang melelahkan dengan hasil yang memuaskan , bagian yang paling saya benci adalah Perpisahan , setelah menikmati Puncaknya kami pun harus berpisah untuk kembali ke kota masing - masing dengan segala rutinitasnya pula.

               GALERI FOTO GUNUNG LAWU VIA CEMORO SEWU



Selebrasi Keberhasilan I
Selebrasi Keberhasilan II

Selebrasi Keberhasilan III

Selebrasi Keberhasilan IV

Selebrasi Keberhasilan V

Nampak di langit seolah Mata sedang memandangi saya

Watu Jago

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar